Sebuah kelompok ilmuwan internasional pada Senin (3/6/2024) mengatakan bahwa perubahan iklim membuat banjir yang baru-baru ini menghantam kawasan selatan Brasil, punya risikonya dua kali lebih besar terjadi.
Kondisi curah hujan yang sudah lebat juga disebut akan kian parah seiring dengan adanya fenomena alam El Nino, dikutip dari web VOA Indonesia, Rabu (5/6). Otoritas setempat menggambarkan momen yang terjadi pada bulan lalu itu sebagai musibah terburuk sepanjang sejarah kawasan hal yang demikian.
Di mana banjir mengakibatkan spaceman gacor lebih dari 170 orang tewas dan hampir 580.000 orang bereksodus setelah badai dan banjir yang menghantam Rio Grande do Sul.
Para ilmuwan menggabungkan hasil pengamatan cuaca dengan hasil dari teladan iklim, lalu memperkirakan bahwa perubahan iklim sudah membuat momen di selatan Brasil itu dua kali lebih mungkin terjadi, dengan intensitas enam persen sampai sembilan persen lebih tinggi.
Imbas El Nino
Fenomena El Nino juga disebut para Ilmuwan berkontribusi kepada suhu yang lebih tinggi di beragam belahan dunia, serta meningkatkan curah hujan dan risiko banjir di sebagian bagian Amerika, juga musibah yang terjadi baru-baru ini.
Para ilmuwan itu juga menambahkan bahwa kegagalan infrastruktur penting, penggundulan hutan, serta urbanisasi yang kencang di sejumlah kota seperti ibu kota Rio Grande do Sul, Porto Alegre, yang dihuni oleh 1,3 juta orang, ikut memperburuk imbas musibah hal yang demikian.