Sidang kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) penuh dengan pernyataan saksi yang menyebut situs slot777 pimpinannya rutin minta uang puluhan sampai ratusan juta untuk kepentingan pribadi. Ia malahan membantah pernah melaksanakan hal itu.
“Aku 30 tahun jadi pejabat, mulai dari Bupati tak pernah minta-minta seperti itu apalagi dalam forum terbuka, minta uang dan lain-lain,” tutur SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2024.
Menurutnya, sebagai menteri tak ada sekalipun cawe-cawe urusan dilema teknis proses program kementerian. Apalagi sampai memastikan siapa yang ikut serta dan memilih ragam transportasi.
“Aku tak pernah cawe-cawe dilema teknis, aku menteri. Siapa yang ikut serta perjalanan, gunakan apa, ini kan teknikal operasional, nggak ada, Eselon I malahan tak sampai di situ apalagi menteri berkeinginan tanya mana uangnya, beri sama siapa uang,” terang dia.
“Jadi aku pikir ini yang perlu aku jelaskan, karena aku merasa bahwa seandainya seperti ini semua tunjuk ke menteri, sementara menteri adalah jabatan yang menjembatani tujuan visi dan misi presiden dan negara. Eselon I program bersifat taktik, Eselon II bersifat operasional, teknikal operasional ada di Eselon III dan IV, itu bingkai akademik intelektual dari goverment yang ada,” sambungnya.
SYL juga membantah pernyataan Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Hermanto yang menyebut bahwa dirinya membebani pembayaran 12 ekor hewan kurban ragam sapi senilai Rp360 juta menerapkan dana kementerian.
Ia menegaskan, proses kurban dalam peristiwa Hari Raya Idul Adha adalah instruksi kepada semua menteri, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Idul Kurban itu instruksi semua menteri Pak, terlebih Kementan patut Idul Kurban, di bawah Menteri Pertanian dilema peternakan,” katanya.
“Dan itu untuk semua Indonesia terlebih pada tempat-tempat yang minus, Papua dan lain sebagainya. Jadi itu Idul Kurban aku berkeinginan klarifikasi seperti itu, akan aku jawab nanti,” SYL menandaskan.
Tanggapi Keterangan Saksi
Diketahui, eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menanggapi keterangan saksi di persidangan kasus dugaan korupsi, yang menyebutnya terlibat dalam pembelian buah duren sampai Rp 46 juta menerapkan dana Kementerian Pertanian (Kementan) dan dikirim ke kediamannya.
“Izin yang mulia aku akan memberikan respon,” tutur SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
“Oh bukan pertanyaan, respon. Kepada saksi siapa?,” tanya hakim.
“Semuanya. Kalau bertanya aku kaprah akan panjang,” sahut SYL.
Ia menegaskan, keluarganya tak ada yang suka duren dan tak mengizinkan buah hal yang demikian masuk ke kediaman Widya Chandra. Sehingga, tak mungkin dirinya minta duren malahan sampai nominal Rp 46 juta.
“Bahkan pertama, aku punya keluarga itu istri si kecil-si kecil, cucu, tak suka duren Bapak. Aku nggak boleh masuk di rumah duren. Aku kaprah ini perlu aku sampaikan, yang makan duren cuma aku, demi Allah Rasulullah,” kata SYL.
“Oleh karena itu, seandainya duren dengan jumlah seperti ini aku terheran-heran saja. Tidak silahkan, aku akan coba tuangkan dalam pleidoi atau nota pembelaan aku. Tidak ada, malahan muntah (seandainya sebanyak itu),” sambungnya.