Tiap-tiap makanan mempunyai ciri khas dan cita rasa tersendiri yang memikat, begitu malahan dengan kuliner tradisional khas Surabaya. Tak hanya terdiri dari pelbagai gedung yang gemerlap cantik, Surabaya juga mempunyai makanan yang melegenda.
Menjelajahi Kota Pahlawan, tak lengkap apabila tak mengetahui dan mencicipi pelbagai kuliner tradisional khas Surabaya. Sebagian slot77 login kuliner kota ini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda, malahan kelezatan ada yang diakui mancanegara.
Berikut lima kuliner tradisional khas Surabaya yang telah dirangkum JawaPos.com dari pelbagai sumber. Simak ulasannya:
Rujak Cingur
Rujak cingur telah diakui sebagai Warisan Kebiasaan tak Benda oleh Kementerian Pengajaran, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Rujak cingur ialah makanan asal Kota Pahlawan yang khas dengan cingur. Cingur berasal dari bahasa Jawa yang berarti mulut atau moncong sapi.
Cingur tersebut diiris kecil-kecil dan direbus, kemudian dicampurkan ke dalam hidangan rujak. Lazimnya, rujak cingur terdiri atas buah-buahan dan sayur-sayuran. Sebagian buah yang diaplikasikan di antaranya, nanas, bengkuang, mangga muda, dan kedondong.
Sementara itu, sayuran memakai kecambah, kangkung, kacang panjang, timun, atau krai. Bahan pelengkap, ialah tahu, tempe, lontong, bendoyo, dan irisan cingur sapi.
Pecel Semanggi
Selain rujak cingur, makanan tradisional khas Surabaya lain yang diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pengajaran, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ialah pecel semanggi. Pengakuan tersebut menegaskan bahwa pecel semanggi mempunyai skor budaya yang penting bagi Kota Surabaya.
Keunikan pecel semanggi berlokasi pada sayuran yang diaplikasikan. Pasalnya, pecel semanggi tak memakai sayuran seperti pecel pada biasanya. Namun, memakai daun semanggi yang dikukus dikenalkan dengan saos pedas atau bumbu semanggi.
Bumbu semanggi terbuat dari campuran gula Jawa, terasi, dan cabai. Lazimnya, pecel semanggi dilengkapi dengan kangkung, kecambah, dan kripik uli yang terbuat dari beras.