Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerangkan sejumlah kriteria yang ideal dan ideal untuk memimpin Tempat Khusus (DK) Jakarta. Menurut dia, Gubernur Jakarta patut bisa membuktikkan asal masukan harta yang dimilikinya.
“Bagi saya, siapapun yang berharap memimpin Jakarta, pertama ini telah saya usulkan semenjak saya di Komisi II DPR RI. Siapa yang slot spaceman berharap jadi pejabat di DK Jakarta atau di tempat manapun patut bisa menggambarkan hartanya dari mana, digambarkan dengan biaya hidup, dengan pajak penghasilan yang dia bayar,” jelas Ahok sebagaimana dilihat di kanal Youtube Panggil Aku BTP, Jumat (10/4/2024).
Selain itu, kata dia, calon Gubernur Jakarta patut berani menerapkan transpaansi anggaran hingga satuan ketiga. Kemudian, Ahok menekankan Gubernur DK Jakarta patut berani menerima warga di Balai Kota untuk mendengar pengaduan.
“Tentu dia patut berani menerima warga Balai Kota. Itu merupakan balainya rakyat, balainya warga Jakarta. Warga Jakarta berhak nongkrong disana,” ujarnya.
Ahok menyebut pemimpin patut menjadi pelindung dan menjaga setiap sen pajak yang dibayar oleh masyarakat. Ia tidak berharap uang pajak yang dikeluarkan oleh warga Jakarta justru tidak terlihat walhasil dan merugikan rakyat.
“Udah bayar PBB mahal, bayar STNK mahal, bayar lampu jalan mahal, tapi bisa kena bajir, bisa kena maling, bisa kena rampok atau bisa jatuh trek jelek. Itu semua tidak boleh terjadi,” tutur Eks Bupati Belitung Timur itu.
“Tiap-tiap sen yang dipungut patut untuk warga Jakarta. Itu sosok yang saya harapkan bisa jadi Gubernur Jakarta,” sambung dia.
Wacana Duet Anies-Ahok di Pilkada Jakarta
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto buka suara soal wacana wacana duet antara Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur-wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta. Hasto menyebut, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi buah hati bangsa terbaik.
“PDIP konsisten membuka ruang bagi buah hati-buah hati bangsa yang berprestasi,” ungkap Hasto pada wartawan dikutip Rabu (8/5/2024).
Hasto menyebutkan ASN hingga budayawan boleh bergabung ke PDIP untuk maju sebagai calon kepada tempat.
“Entah itu melewati trek ASN melewati trek purnawirawan TNI Polri sosial tradisi para golongan profesional dokter budayawan insinyur spesialis pertanian dan semua para profesional bisa bergabung ke PDIP,” kata Hasto