Pemandangan alam dan kebiasaan Indonesia yakni mahakarya dan anugerah yang dikasih untuk tanah air yang kita cintai ini. Mengapa kita tidak menjelajahi estetika dan keunikannnya? Ini menjadi cara untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia, sekaligus ikut menumbuhkan ekonomi di daerah hal yang demikian.
Yogyakarta dan Lombok. Dua kota ini menyimpan banyak pemandangan alam menawan dan kebiasaan yang unik. Tidak akan habis kenikmatan saat mengeksplorasi estetika se- tiap-tiap sudut kotanya.
\\”Tiap-tiap tahun aku ke Yogya, namun selalu saja ada yang menarik seperti contohnya nonton Sendratari Ramayana. Lombok apalagi, kini sudah ada bandara internasional yang amat bagus. Di Lombok estetika alam judi bola online seperti itu lengkap, dari mulai warisan kebu- dayaan, estetika gunung, dan estetika alam bawah laut, semuanya ada di Lombok,” ujar traveler Trinity dalam acara konferensi pers Dji Sam Soe Jelajah Mahakarya Indonesia di Jakarta belum lama ini.
Trinity yakni satu dari sedikit generasi muda yang bangga berwisata menjelajah Indonesia. Sementara itu, banyak buah hati muda Indonesia yang lebih bangga bisa jalan-jalan ke luar negeri, seperti ke Amerika, Inggris, Prancis, Singapura, Thailand, Vietnam, atau pun cuma ke Malaysia.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengucapkan, tahun lalu, jumlah perjalanan wisatawan nusantara mencapai 236,752 juta perjalanan atau melebihi target 236 juta dengan total pengeluaran Rp 156,89 triliun.
\\”Tahun 2012 pemerintah menargetkan potensi wisatawan dalam negeri bisa mencapai 128 juta orang, dengan 245 juta perjalanan dan poin transaksi sebesar Rp 171,5 triliun atau sekitar US$ 18 miliar,\\” kata Mari.
Sejarawan Asep Kambali menilai, masih rendah kecintaan masyarakat Indonesia terhadap Tanah Airnya disebabkan oleh banyak faktor.
\\”Banyak orang Indonesia yang mengaku cinta Indonesia namun mempunyai pengetahuan yang amat sedikit seputar kebudayaan dan kekayaan Indonesia. Ini yang wajib kita jembatani, bagaimana kita bisa menggerakkan mereka yang cinta Indonesia untuk lebih menghargai mahakarya Indonesia dan menghasilkan pandangan baru bagi lingkungannya,\\” kata Asep.
Situasi inilah yang dicokok Dji Sam Soe sehingga alhasil mengamati perlunya sebuah wujud apresiasi terhadap mahakarya di Indonesia yang masih seperti itu banyak dan luar lazim, pun beberapa di antaranya masih belum dikenal dan dijamah oleh warga negara Indonesia sendiri. Program apreasiasi hal yang demikian bernama Dji Sam Soe Jelajah Mahakarya Indonesia.
Program Jelajah Mahakarya Indonesia berlangsung dari 17 September – 17 November 2012 di seluruh Indonesia. Sebanyak 36 orang jawara akan diajak untuk merasakan pengalaman yang tidak terlupakan, inspirasional, dan juga sekaligus menimbulkan rasa bangga terhadap Indonesia lewat serangkaian kesibukan di kota Yogyakarta dan Gunung Rinjani, Lombok.
Mereka berkesempatan untuk mengamati warisan kebudayaan yang dituangkan kembali lewat cara yang kontemporer di kota Yogyakarta. Sesudah merasakan suguhan kebudayaan khas Yogyakarta, para jawara akan berangkat menuju Lombok dan merasakan medan Gunung Rinjani yang bagi beberapa trekker dianggap sebagai jalanan trekking tingkat advance.
\\”Serangkaian kesibukan dirancang secara khusus dan berkelas untuk meninggalkan kesan mendalam, pun mungkin menjadi pengalaman yang tidak akan terulang kembali seumur hidup mereka,” ujar Robert.